13

Poetry Hujan: Hujan Berkisah

Rinai masih mengguyur bumi
Menguarkan aroma tanah basah dibauri wangi rerumput dan bebunga
Sementara senja enggan hadir, membiarkan mentari mencoba menerobos kabut
Dan hujan pun berkisah,

Sesungguhnya tak pantas ku hadir masa ini
Musim ini bukanlah musimku
Langit ini bukanlah milikku
Dan sesungguhnya aku lelah, mengguyur dan terus mengguyur
Terasa berat bebanku, penat tubuhku

Dedaunan meliuk mengikuti dahannya, menyelaraskan irama angin
Pasrah menerima tetesan dan kadang dera jutaan embun langit
Sementara mentari makin lelah tak berdaya
Dan hujan pun berkisah,

Mudaku telah redup, gairahku tak lagi meletup
Musim ini mestinya aku hibernasi
Tak lagi menggelontor tanah tiap hari
Karena ini bukan musimku, luapan sungai bukan amarahku

Tanah mulai pekat, porinya tertutup rapat mengalirkan air kental
Katak-katak memadukan suara, melantunkan nyanyian hujan
Dedaun teratai laksana podium dan kuncup teratai sang maestro
Dan hujan pun berkisah,

Telah banyak sawah ladang kuhidupi, padi pun kubuahi
Sungai dan laut memujaku, sesembahan selalu kupangku
Namun mereka mulai membenciku, memaki dan mengutuki
Sungguh aku tak marah, ini memang bukan musimku

Cakrawala mengerlingkan semburat jingga, hitam, jingga lagi
Peraduan mentari telah bertabur bunga dan sesaji
Dewi Bulan berusaha menyibak tirai jutaan tetes air
Dan hujan pun menutup kisahnya,

Jangan kau kutuki aku, panggilan alam kini tak lagi menentu, rusakkah?
Aku hanyalah sang pengemban, pemangku amanat, entah siapa berkhianat
Ingin kuikuti kembaraku saja dan kembali pada musimku
Namun, tak kuasa ku memberontak pada Sang Pemilikku

Dan hujan pun berhenti

Puisi ini diikutsertakan pada Kuis “Poetry Hujan” yang diselenggarakan oleh Bang Aswi dan Puteri Amirillis

0

Pangeran Tampan dan Anak Kera

Pangeran Amor adalah seorang pangeran yang sangat tampan. Semua penghuni alam raya ini sangat terpesona dengan wajahnya yang sempurna tak bercacat. Bahkan para dewa di langit pun mengagumi ketampanan Pangeran Amor. Namun sayangnya Sang Pangeran ini sangat menyadari ketampanannya, sehingga ia menjadi sombong. Bahkan seringkali menghina orang lain yang berwajah buruk. Kesombongan ini membuatnya dipuja namun sekaligus dibenci.

Pada suatu hari, Pangeran Amor yang juga mahir berburu ini, pergi berburu ke tengah hutan. Pasukan pengawal yang mengkutinya tertinggal jauh di belakang. Tak ada yang bisa menandingi laju kuda putih Pangeran Amor yang larinya sangat cepat. Dengan tak sabar Pangeran berteriak pada pengawalnya.

Continue reading

3

Gigi Poppy

Poppy adalah seorang gadis cilik yang cantik sekali. Rambutnya tebal dan lurus sepanjang leher. Setiap hari Mama selalu menjepit rambut Poppy agar tidak mengganggu kegiatan Poppy. Saat ini Poppy masih duduk di TK B. Setiap hari Poppy berangkat sekolah dengan mobil jemputan karena Mama dan Papa bekerja. Kalau pulang sekolah ada mbak dan Oma yang selalu menyambutnya di halaman rumah.

Makanan kesukaan Poppy adalah coklat dan es krim. Setiap hari Mama selalu membawakan sebatang coklat untuk Poppy. Kalau hari Minggu Papa membelikan es krim dan mereka makan bersama di toko es krim.

Pada suatu hari Mama membawakan Poppy coklat yang banyak sekali. Kata Mama itu coklat oleh-oleh dari teman Mama di negeri Belanda. Wah, Poppy senang sekali.

“Terimakasih, Mama. Poppy senang sekali. Mama baiiiik, deh!”

“Iya, tapi jangan terlalu banyak makannya, ya. Sisanya masih bisa disimpan untuk besok, besok, dan besoknya lagi. Dan jangan lupa habis makan coklat gosok gigi, ya,”kata Mama.

“Oke, Mama,” jawab Poppy. Maka Poppy makan sebutir coklat strawberry. Wow, ternyata enak sekali!Lalu dicobanya lagi yang rasa vanilla. Hmmm, sedaaaap! Tak terasa hari sudah malam. Poppy lalu menyimpan semua coklatnya dalam lemari es. Setelah itu Poppy menggosok gigi dan tidur.

Di kamar tidur Poppy masih membayangkan rasa coklat yang lezat-lezat itu. Masih ada coklat susu, kacang, mede, lalu raisin, biskuit, juga yang bentuknya indah-indah. Ada yang berbentuk hati, panda, bintang. Wah, tiba-tiba Poppy jadi ingin makan coklat lagi.

Continue reading